SEMINAR NASIONAL
Dialog Tani
Yang muda bertani dan
berinvestasi
“Menelaah pertanian
untuk regenerasi milenial sebagai sub sektor investasi yang menjanjikan”
Masih adakah anak muda
Indonesia yang bercita-cita menjadi petani?
Kenyataan nya sekarang,
jumlah petani kian hari semakin menurun, ditambah dengan kurangnya minat para
pemuda pada sektor pertanian. Para pemuda saat ini umumnya berfikir bahwa
pertanian adalah pekerjaan yang menjijikan, melelahkan, membosankan, dan untuk
mendapatkan uang atau hasil yang memuaskan mereka perlu bekerja panas-panasan,
hujan-hujanan, dan juga harus menunggu lama untuk mendapat hasil panen.
Ini membuktikan bahwa masih sempitnya
kesadaran dan pemahaman akan potensi pertanian. Menurut penjelasan seminar nasional yang dilaksanakan , pada blog ini akan dapat menambah kesadaran dan pemahaman mengenai pertanian.
Pada kemajuan yang pesat saat ini, teknologi akan mendominasi berbagai sektor atau aspek kehidupan sehari-hari. Sehingga nantinya kita tidak akan heran apabila semua akan digantikan dengan teknologi yang otomatis berarti dapat menggantikan tugas manusia. Nah salah satu pekerjaan yang akan hilang nantinya akibat perkembangan teknologi ini ialah accounting. Namun berbeda dengan pertanian, malah sebaliknya pertanian harus meninggalkan cara tradisional dan mulai menerapakan teknologi modern dalam aktivitas pertanannya.
Pertanian itu suatu prospek bisnis yang sangat efektif, target pasarnya sudah jelas. Hanya kita apakah bisa mewujudkan pada teori ini, bahwa petani bukan hal yang kuno, melainkan tangan bagi semua manusia untuk bisa makan.
Dalam pelaksanaannya kita hanya memerlukan 3 hal, yaitu:
1.
Jangan pernah takut untuk
mencoba
Semua bukan hanya berasal
dari teori, banyak hal yang hanya kita dapat dari pengalaman, jadi janganlah pernah
untuk takut dalam mecoba.
2.
Mulai dari suatu yang kecil
Nah ini dimaksudkan agar
nantinya kita dalam mengalami proses kegagalan kita tidak menanggung resiko
yang cukup besar. Mulai lah dari yang kecil krn semua hal pada dasarnya berasal
dari komponen-komponen kecil.
3.
Action
Buat apa banyak rencana
namun hanya di awang-awang. Segera laksanakan rencana yang kita buat.
-SELAMA
MANUSIA MASIH TIDAK MAKAN BATU, MAKA BISNIS PERTANIAN AKAN SELALU MENJADI
BISNIS YANG SANGAT SANGAT MENJANJIKAN-
Sesi Tanya-Jawab
1. Bagaimana cara
mengatasi perkembangan teknologi terhadap kegiatan pertanian, seperti yang
dijelaskan bahwa nantinya semua akan digantikan oleh teknologi yang otomatis
menggantikan tugas manusia, berarti dapat mengancam pekerjaan para petani
tradional, Pak?
Jawab : Adanya perubahan
pastinya dibutuhkan suatu pengorbanan. Pertanian merupakan ukuran bagi Negara,
dimana apabila pertanian disuatu Negara itu maju, maka Negara tersebut maju,
namun jika pertanian itu buruk, maka buruk pula Negara tersebut. Ini karena
pertanian ialah hajat bagi orang banyak. Sehingga dengan pendidikan nantinya
diharapkan kita semua nantinya menjadi “manager
pertanian”
2.
Cara penyuluhan seperti apa yang terbaik untuk para pemuda agar mau
tertarik pada binis pertanian, karena seperti saat sekarang ini. Tidak sedikit
yang menganggap pertanian itu adalah hal yang kuno?
Jawab: Caranya ya
dimulai dengan apa yang disukai para pemuda sekarang. Pemuda milenial kan
biasanya lebih suka dengan komunitas. Maka buatlah suatu komunitas. Pertanian bukan
hanya menanam di sawah, tapi mencakup pertenakan. Perikanan, dan lain sebagainya.
Sesuaikan dengan hal itu semua yang nanti pada tahap akhirnya yaitu pemasaran
yang mencangkup agribisnis sehingga dapatlah keuntungan dari itu. Jadilah kita
pengusaha.
3.
Apakah benar ada kutukan alam yang dimana seperti Negara kita mempunyai
banyak sumberdaya alam namun tidak bisa optimal dalam pengolahannya. Berbeda dengan
Negara lain, seperti kurangnya sumberdaya alam, namun pengolahannya sangat
optimal, sehingga lebih unggul dibading Negara kita. Bagaimana menurut pendapat
Bapak?
Jawab: Benar ada
kutukan alam, ini dikarena kita mengundang negara lain untuk bisa bagaimana ia
memenuhi kekurangnya, dengan teknologi atau mengambil sumber alam kita.
Komentar
Posting Komentar